MANFAAT
KOMPUTER BAGI SUMBERDAYA PERIKANAN
Pada saat ini
berbagai produk perikanan tangkap dalam kondisi stagnan. Karena nelayan
mengalami keterbatasan alat tangkap terutama kapal dan SDM yang memiliki
kompetensi teknologi tentang kelautan dan perikanan. Langkah Kementerian
Perikanan dan Kelautan yang akan menggelontorkan dana triliunan rupiah untuk
pengadaan ribuan kapal tangkap untuk nelayan tidak akan optimal. Jika tanpa
disertai dengan dukungan sistem informasi yang mampu menggambarkan kondisi real
time menyangkut kelautan dan perikanan.
Pentingnya
solusi yang terintegrasi berupa e-Ocean Fisheries Goverment. Yakni
berupa sistem informasi tentang kelautan dan perikanan yang berbasis SIG (
Sistem Informasi Geografis ) dengan kemampuan businees inteligent
serta memiliki keandalan interoperabilitas sehingga bisa berbagi informasi
secara luas. Selain itu berbagai database informasi perikanan
global dapat diakses. Seperti contohnya FIGIS (fisheris global information
system) yang menyediakan berbagai informasi seperti statistik perikanan,
peta sebaran ikan menurut spesies, issue dan topik perikanan aktual, budidaya,
perikanan laut dan teknologi penangkapan. Data tersebut tersedia kapan dan
dimana saja kita perlukan. Selain itu badan PBB FAO juga telah menyediakan data
dan informasi penting tentang bagaimana profil perikanan di suatu negara dapat
dipilih dengan mudah melalui situsnya.
Pada prinsipnya
pengembangan e-Ocean Fisheries Goverment merupakan sistem informasi nasional
yang berkemampuan inteligensi sehingga pelaksanaan program dan tata kelola
sumber daya kelautan dan perikanan akan lebih efektif. Sistem memiliki konten
dari berbagai aspek, dari aspek ekologi, ekonomi kelautan, masalah sosial
wilayah pesisir hingga tata kelola pulau-pulau kecil. Sistem harus mudah
diakses, mudah diupdate setiap saat, mudah
dipantau, sekaligus bisa berfungsi sebagai Sistem Informasi Ekosistem Nasional
yang pada saat ini telah menjadi isu penting dunia. e-Ocean Fisheries
Government bertujuan untuk memenuhi informasi yang lengkap tentang kondisi
kelautan nasional, baik dari sisi sumber daya laut, keadaan perairan, cuaca,
kejadian penting di laut (accident maupun incident), tanda-tanda navigasi laut
yang sangat membantu bagi kapal berlayar di lautan kita, dan segala informasi
mengenai laut lainnya. Selain itu berbagai data antar departemen bisa
dipertukarkan secara mudah. Misalnya data untuk kebutuhan deteksi dan
pemberanatsan aktifitas illegal fisheris antara lain berupa track kapal ikan
(posisi, kecepatan, heading), Database SIPI, SIKPI (Identitas Pemilik,
Perusahaan, Ukuran kapal, jenis alat tangkap, tanggal kadaluarsa ijin),
Database log book (jenis ikan, lokasi), Database parameter biologi laut
(klorofil, upwelling), Database batas WPP.
Dalam kegiatan
penangkapan ikan, pertanyaan klasik yang sering kali mencuat adalah dimana ikan
di laut berada dan kapan bisa ditangkap dalam jumlah yang cukup besar.
Pertanyaan penting itu perlu dicari solusinya. Apalagi usaha penangkapan dengan
mencari daerah habitat ikan yang tidak menentu (asal-asalan) menimbulkan resiko
tinggi, yaitu pemborosan BBM, buang-buang waktu dan tenaga nelayan. Dengan
mengetahui area dimana ikan bisa ditangkap dalam jumlah yang besar tentunya
akan menghemat biaya operasi penangkapan. Salah satu alternatif yang menawarkan
solusi terbaik adalah mengkombinasikan kemampuan SIG dan penginderaan jauh
(inderaja) kelautan. Dengan teknologi inderaja faktor-faktor lingkungan laut
yang mempengaruhi distribusi, migrasi dan kelimpahan ikan dapat diperoleh
secara berkala, cepat dan dengan cakupan area yang luas. Faktor-faktor
lingkungan tersebut antara lain menyangkut suhu permukaan laut (SST), tingkat
konsentrasi klorofil, perbedaan tinggi permukaan laut, arah dan kecepatan arus
dan tingkat produktivitas primer. Ikan dengan mobilitasnya yang tinggi akan
lebih mudah dilacak di suatu area melalui sistem teknologi informasi, hal ini
dikarenakan ikan cenderung berkumpul pada kondisi lingkungan tertentu seperti
arus pusaran dan daerah front gradient pertemuan dua massa air yang berbeda
baik itu salinitas dan suhu.
Pengetahuan
dasar yang dipakai sebagai basis sistem informasi adalah melakukan pengkajian
hubungan antara spesies ikan dan faktor lingkungan di sekelilingnya. Dari hasil
kajian tersebut akan diperoleh indikator oseanografi yang cocok untuk ikan
tertentu. Selanjutnya output yang didapatkan dari indikator oseanografi yang
bersesuaian dengan distribusi dan kelimpahan ikan dipetakan dengan teknologi
SIG. Data indikator oseanografi yang cocok untuk ikan perlu diintegrasikan dengan
berbagai layer pada SIG karena ikan sangat mungkin merespon bukan hanya pada
satu parameter lingkungan saja, tapi berbagai parameter yang saling berkaitan.
Dengan kombinasi SIG, inderaja dan data lapangan akan memberikan banyak
informasi spasial misalnya dimana posisi ikan banyak tertangkap, berapa
jaraknya antara fishing base dan fishing ground yang produktif serta kapan
musim panen ikan yang paling efektif.
Sebagai
gambaran signifikansi penggunaan SIG adalah kegiatan atau proyek penangkapan
ikan tuna di laut Pasific. Dalam proyek itu pada prinsipnya ada dua database
(satelit dan perikanan tuna) lalu dikombinasikan dalam mengembangkan spasial
analisis daerah penangkapan ikan tuna. Biasanya ada empat layer data yang
diintegrasikan yaitu suhu permukaan laut (NOAA/AVHRR), tingkat konsentrasi
klorofil (SeaWiFS), perbedaan tinggi permukaan air laut (SSHA) dan eddy kinetik
energi (EKE) (AVISO). Parameter pertama dipakai karena berhubungan dengan
kesesuaian kondisi fisiologi ikan dan thermoregulasi untuk ikan tuna; sedangkan
parameter yang kedua karena dapat menjelaskan tingkat produktifitas perairan
yang berhubungan dengan kelimpahan makanan ikan; sementara parameter yang
ketiga berhubungan dengan kondisi sirkulasi air daerah yang subur seperti eddy
dan upwelling; dan parameter terakhir berhubungan dengan indeks untuk melihat
daerah subur dan kekuatan arus yang mungkin mempengaruhi distribusi ikan. Data
penangkapan ikan tuna diplot pada peta lingkungan yang dibangkitkan dari citra
satelit.
Setiap spesies
ikan mempunyai karakteristik oseanografi kesukaannya masing-masing dan
cenderung menempati daerah tertentu yang bisa dipelajari atau dibuat
permodelannya. Hal tersebut bisa dilakukan dengan pendekatan teknologi SIG.
Database mestinya menjadi isu penting dalam mengembangkan produksi perikanan
tangkap di negeri ini yang kondisinya saat ini sedang stagnan. Database
tersebut juga sangat penting untuk mengetahui secara persis berapa sebenarnya
potensi stok ikan yang kita miliki. Dan dimana saja stok ikan tersebut bisa ditangkap
dan kapan bisa dipanen secara melimpah.
Indonesia
merupakan negara maritim (kepulauan) terbesar di dunia karena sebagian dari
wilayah kedaulatan Republik Indonesia adalah laut, dan “Nenek Moyangku Seorang Pelaut” bukan hanya
slogan belaka. Perairan Indonesia memiliki banyak potensi dari
sumberdaya alam, mineral, kekayaan hayati dan keanekaragaman penghuni dasar
lautnya. Tak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar penduduk Indonesia bermata
pencaharian di sektor kelautan. Para nelayan memanfaatkan kekayaan bawah laut
Indonesia sebagai sumber mata pencahariannya. Akan tetapi selama dekade ini,
nelayan tidak bisa memaksimalkan hasil tangkapannya dikarenakan masih minimnya
teknologi yang digunakan. Sehingga membuat tingkat akurasi rendah dalam memprediksi
keberadaan ikan.
Fisherman Live Tools (FELITO)
merupakan sebuah sistem yang terintegrasi dimana alat ini bertujuan untuk
mengoptimalkan hasil tangkapan ikan, efisiensi waktu dan biaya, serta
mengurangi kecelakaan kerja. Langkah-langkah yang perlu dilakukan diantaranya
sebagai berikut :
a) Memasang
sensor pendeteksi arah angin dan kecepatan angin di setiap pantai,
b) Memasang
sensor untuk mengukur ketinggian air laut, serta
c) Memasang
sensor dibeberapa titik bawah laut untuk mengetahui (mendeteksi) keberadaan
ikan.
Dari beberapa sensor, kemudian
dikumpulkan dalam satu sistem yang terintegrasi dengan komputer. Sistem
tersebut berfungsi untuk memberikan informasi kepada nelayan tentang cuaca dan
ketinggian ombak, waktu yang tepat untuk menangkap ikan, serta arah dan posisi
keberadaan ikan. Dengan adanya informasi dan tingkat akurasi yang tinggi,
diharapkan dapat memaksimalkan hasil tangkapan ikan, efisiensi waktu dan biaya
serta mengurangi tingkat kecelakaan kerja.
Fisherman Live Tools (FELITO) harus
direalisasikan oleh pemerintah pusat maupun daerah dan bekerjasama dengan
perusahaan IT terkemuka di dunia sepertiInternational
Business Machines (IBM) yang sudah berpengalaman dibidangnya. Hal tersebut
bermanfaat untuk para nelayan Indonesia yang notabene tingkat penghasilannya
jauh dibawah standar. Dengan Fisherman Live Tools (FELITO) dapat
meningkatkan kesejahteraan hidup para nelayan. Keuntungan bagi Indonesia
sendiri akan mampu menghasilkan tingkat ekspor ikan yang tinggi, sehingga
menghasilkan devisa bagi Indonesia dan akan berdampak positif untuk pertumbuhan
perekonomian Indonesia.
Manfaat
SIG dalam Berbagai Bidang:
1. Manfaat Sig Dalam Inventarisasi Sumber Daya Alam
Pembangunan fisik dan sosial di Indonesia
terus ditingkatkan sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya
kehidupan yang serba kompleks. Perkembangan tersebut mendorong perlunya
informasi yang rinci tentang data sumber daya alam, yang mungkin dapat
dikembangkan. Data aneka sumber daya alam hasil penelitian dijadikan modal
sebagai bahan baku untuk perencanaan pembangunan. Secara sederhana manfaat SIG
dalam data kekayaan sumber daya alam adalah sebagai berikut:
• Untuk mengetahui persebaran berbagai
sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang
lainnya.
• Untuk mengetahui persebaran kawasan
lahan, misalnya: kawasan lahan potensial dan lahan kritis, kawasan hutan yang
masih baik dan hutan rusak, kawasan lahan pertanian dan perkebunan, pemanfaatan
perubahan penggunaan lahan.
• Untuk pengawasan daerah bencana alam,
misalnya: memantau luas wilayah bencana alam, pencegahan terjadinya bencana
alam di masa datang, menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencan
.
2. Manfaat SIG dalam Perencanaan Pola Pembangunan
2. Manfaat SIG dalam Perencanaan Pola Pembangunan
SIG tidak hanya penting bagi pakar
geografi, tetapi juga bagi pakar perencana pembangunan dan perencana penataan
ruang. Perencana atau penata ruang dengan berpola SIG tidak hanya melihat dari
sudut lingkungan fisik saja, tetapi juga lingkungan sosial, ekonomi dan
kependudukan. Dalam penataan ruang, SIG bermanfaat sebagai acuan perencanaan
pembangunan, agar pembangunan dapat terencana lebih awal dan tidak tumbuh
semrawut (tidak teratur) serta tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
3. Manfaat SIG dalam Bidang Sosial
Selain dalam inventarisasi sumber daya alam
dan perencanaan pola pembangunan, SIG juga dapat dimanfaatkan dalam bidang
sosial. Dalam bidang sosial SIG dapat dimanfaatkan pada hal-hal berikut:
a) Mengetahui potensi dan persebaran
penduduk.
b) Mengetahui luas dan persebaran lahan
pertanian serta kemungkinan pola drainasenya.
c) Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
c) Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
d) Untuk pendataan dan pengembangan
pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan.
e) Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran.
e) Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran.
C. Manfaat Pengindraan Jauh Dalam Berbagai Bidang
1.
Bidang Kehutanan
Bidang kehutanan berkenaan dengan
pengelolaan hutan untuk kayu termasuk perencanaan pengambilan hasil kayu,
pemantauan penebangan dan penghutanan kembali, pengelolaandan pencacahan
margasatwa, inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan, rekreasi,dan
pengawasan kebakaran. Kondisi fisik hutan sangat rentan terhadap bahaya
kebakaran maka penggunaan citra inframerah akan sangat membantu dalam
penyediaan data dan informasi dalam rangka monitoring perubahan temperatur
secara kontinu dengan aspek geografis yang cukup memadai sehingga implementasi
di lapangan dapat dilakukan dengan sangat mudah dan cepat.
2. Bidang Penggunaan Lahan
2. Bidang Penggunaan Lahan
Inventarisasi penggunaan lahan penting
dilakukan untuk mengetahui apakah pemetaan lahan yang dilakukan oleh aktivitas
manusia sesuai dengan potensi ataupun daya dukungnya. Penggunaan lahan yang
sesuai memperoleh hasil yang baik, tetapi lambat laun hasil yang diperoleh akan
menurun sejalan dengan menurunnya potensi dan daya dukung lahan tersebut.
Integrasi teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu bentuk yang
potensial dalam penyusunan arahan fungsi penggunaan lahan. Dasar penggunaan
lahan dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan penelitian, perencanaan,
dan pengembangan wilayah. Contohnya penggunaan lahan untuk usaha pertanian atau
budidaya permukiman.
3. Bidang Pembuatan Peta
3. Bidang Pembuatan Peta
Peta citra merupakan citra yang telah
bereferensi geografis sehingga dapat dianggap sebagai peta. Informasi spasial
yang disajikan dalam peta citra merupakan data raster yang bersumber dari hasil
perekaman citra satelit sumber alam secara kontinu. Peta citra memberikan semua
informasi yang terekam pada bumi tanpa adanya generalisasi.
Peranan peta citra (space map) dimasa mendatang akan menjadi penting sebagai upaya untuk mempercepat ketersediaan dan penentuan kebutuhan peta dasar yang memang belum dapat meliput seluruh wilayah nasional pada skala global dengan informasi terbaru (up to date). Peta citra mempunyai keunggulan informasi terhadap peta biasa. Hal ini disebabkan karena citra merupakan gambaran nyata di permukaan bumi, sedangkan peta biasa dibuat berdasarkan generalisasi dan seleksi bentang alam ataupun buatan manusia. Contohnya peta dasar dan peta tanah
4. Bidang Meteorologi
Peranan peta citra (space map) dimasa mendatang akan menjadi penting sebagai upaya untuk mempercepat ketersediaan dan penentuan kebutuhan peta dasar yang memang belum dapat meliput seluruh wilayah nasional pada skala global dengan informasi terbaru (up to date). Peta citra mempunyai keunggulan informasi terhadap peta biasa. Hal ini disebabkan karena citra merupakan gambaran nyata di permukaan bumi, sedangkan peta biasa dibuat berdasarkan generalisasi dan seleksi bentang alam ataupun buatan manusia. Contohnya peta dasar dan peta tanah
4. Bidang Meteorologi
Manfaat penginderaan jauh di bidang
meteorologi adalah sebagai berikut.
a) Mengamati iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat perawanan dan kandungan air dalam udara.
b) Membantu analisis cuaca dan peramalan/prediksi dengan cara menentukan daerah tekanan tinggi dan tekanan rendah serta daerah hujan badai dan siklon.
c) Mengamati sistem/pola angin permukaan.
a) Mengamati iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat perawanan dan kandungan air dalam udara.
b) Membantu analisis cuaca dan peramalan/prediksi dengan cara menentukan daerah tekanan tinggi dan tekanan rendah serta daerah hujan badai dan siklon.
c) Mengamati sistem/pola angin permukaan.
d) Melakukan pemodelan meteorologi dan set
data klimatologi.
5. Bidang Oseanografi (Seasat)
Manfaat penginderaan jauh di bidang
oseanografi (kelautan) adalah sebagai berikut.
a) Mengamati sifat fisis laut, seperti suhu permukaan, arus permukaan, dan salinitas sinar tampak (0-200 m).
b) Mengamati pasang surut dan gelombang laut (tinggi, arah, dan frekwensi).
c) Mencari lokasi upwelling, singking dan distribusi suhu permukaan.
d) Melakukan studi perubahan pantai, erosi, dan sedimentasi (LANDSAT dan SPOT).
4. Bidang Hidrologi (Landsat/Ers, Spot)
a) Mengamati sifat fisis laut, seperti suhu permukaan, arus permukaan, dan salinitas sinar tampak (0-200 m).
b) Mengamati pasang surut dan gelombang laut (tinggi, arah, dan frekwensi).
c) Mencari lokasi upwelling, singking dan distribusi suhu permukaan.
d) Melakukan studi perubahan pantai, erosi, dan sedimentasi (LANDSAT dan SPOT).
4. Bidang Hidrologi (Landsat/Ers, Spot)
Manfaat penginderaan jauh di bidang
hidrologi adalah sebagai berikut.
a) Pemantauan daerah aliran sungai dan konservasi sungai.
a) Pemantauan daerah aliran sungai dan konservasi sungai.
b) Pemetaan sungai dan studi sedimentasi
sungai.
c) Pemantauan luas daerah intensitas
banjir.
5. Bidang Geofisika, Geologi, Geodesi, Dan Lingkungan
Manfaat penginderaan jauh di bidang
geofisika, geologi, dan geodesi adalah sebagai berikut :
a) Melakukan pemetaan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat terbang dan menggunakan aplikasi GIS.
a) Melakukan pemetaan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat terbang dan menggunakan aplikasi GIS.
b) Menentukan struktur geologi dan macam
batuan.
c) Melakukan pemantauan daerah bencana
(kebakaran), pemantauan aktivitas gunung berapi, dan pemantauan persebaran debu
vulkanik.
d) Melakukan pemantauan distribusi sumber
daya alam, seperti hutan (lokasi, macam, kepadatan, dan perusakan), bahan
tambang (uranium, emas, minyak bumi, dan batu bara).
e) Melakukan pemantauan pencemaran laut dan
lapisan minyak di laut.
f) Melakukan pemantauan pencemaran udara
dan pencemaran laut.
Manfaat Internet di Dunia Kelautan/ Perikanan
» Untuk
menggali potensi-potensi laut yang bermanfaat bagi manusia.
» Mendorong
pengetahuan umum masyarakat nelayan.
» Memperluas
kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat pesisir.
» Telah
mampu membina ekonomi masyarakat pesisir di daerah yang sulit dijangkau oleh
masyarakat.
» Membantu
dalam penyediaan informasi tentang sarana nelayan
Karakteritik daripada system SIG antara
lain terdiri atas: organisai system, integritas, interaksi, interpendensi,
tujuan utama (main object). Organisasi sistem berisi tahapan-tahapan system
organisasi. Tahapan tersebut pada dasarnya mengumpulkan element-element untuk
dibuat menjadi subsistem, yang masing-masing membentuk organisasi untuk memudahkan
dan memberikan kejelasan pengeksekusian wewenang antara pimpinan dan bawahan
dalm menyelesaikan tugas-tugas pada subsitem tesebutu. Dengan adanya
pengorganisasian diharapkan tiap-tipa subsistem dapat bekerja dengan focus
serta meminimalisir ketidak akuratan data.
Kesimpulan
A. Teknologi
Informasi Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung
peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan pemerintah kepada
masyarakat.
Teknologi informasi mempunyai tiga peranan pokok:
1.
Instrumen dalam mengoptimalkan
proses pembangunan, yaitu dengan memberikan dukungan terhadap manajemen dan
pelayanan kepada masyarakat.
2.
Produk dan jasa teknologi informasi
merupakan komoditas yang mampu memberikan peningkatan pendapatan baik bagi
perorangan, dunia usaha dan bahkan negara dalam bentuk devisa hasil eksport
jasa dan produk industry telematika.
3.
Teknologi informasi bisa menjadi
perekat persatuan dan kesatuan bangsa, melalui pengembangan sistem informasi
yang menghubungkan semua institusi dan area seluruh wilayah nusantara.
Kesadaran pentingnya Teknologi
Komunikasi dan Informasi yang biasanya disebut ICT (Information and
Communication Technologi), bukan hanya monopoli kalangan pengusaha besar saja
tetapi juga bertumbuh di kalangan pengusaha kecil dan kekuatan-kekuatan
masyarakat lain, seperti Koperasi, Kelompok Tani, dan Masyarakat biasa. ICT
diyakini berperan penting dalam pengembangan bisnis, kelembagaan organisasi,
dan juga mampu mendorong percepatan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat.
B. Fisherman
Live Tools (FELITO) merupakan sebuah sistem yang terintegrasi dimana alat ini
bertujuan untuk mengoptimalkan hasil tangkapan ikan, efisiensi waktu dan biaya,
serta mengurangi kecelakaan kerja. Langkah-langkah yang perlu dilakukan
diantaranya sebagai berikut ;
a) Memasang
sensor pendeteksi arah angin dan kecepatan angin di setiap pantai
b) Memasang
sensor untuk mengukur ketinggian air laut
c) Memasang
sensor dibeberapa titik bawah laut untuk mengetahui (mendeteksi) keberadaan ikan.
Dari beberapa sensor, kemudian
dikumpulkan dalam satu sistem yang terintegrasi dengan komputer. Sistem
tersebut berfungsi untuk memberikan informasi kepada nelayan tentang cuaca dan
ketinggian ombak, waktu yang tepat untuk menangkap ikan, serta arah dan posisi
keberadaan ikan. Dengan adanya informasi dan tingkat akurasi yang tinggi,
diharapkan dapat memaksimalkan hasil tangkapan ikan, efisiensi waktu dan biaya
serta mengurangi tingkat kecelakaan kerja.
Saran
1. Dunia
Pertanian/perkebunan hendaknya dapat memanfaatkan Teknologi Informasi secara
optimal agar hasilnya juga memuaskan terutama bagi para petani.
2. Fisherman
Live Tools (FELITO) harus direalisasikan oleh pemerintah pusat maupun daerah
dan bekerjasama dengan perusahaan IT terkemuka di dunia sepertiInternational Business Machines (IBM) yang
sudah berpengalaman dibidangnya. Hal tersebut bermanfaat untuk para nelayan
Indonesia yang notabene tingkat penghasilannya jauh dibawah standar.
Dengan Fisherman Live Tools (FELITO) dapat meningkatkan kesejahteraan
hidup para nelayan. Keuntungan bagi Indonesia sendiri akan mampu menghasilkan
tingkat ekspor ikan yang tinggi, sehingga menghasilkan devisa bagi Indonesia dan
akan berdampak positif untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia.