Sabtu, 07 Juni 2014

MANFAAT KOMPUTER BAGI SUMBERDAYA PERIKANAN

Pada saat ini berbagai produk perikanan tangkap dalam kondisi stagnan. Karena nelayan mengalami keterbatasan alat tangkap terutama kapal dan SDM yang memiliki kompetensi teknologi tentang kelautan dan perikanan. Langkah Kementerian Perikanan dan Kelautan yang akan menggelontorkan dana triliunan rupiah untuk pengadaan ribuan kapal tangkap untuk nelayan tidak akan optimal. Jika tanpa disertai dengan dukungan sistem informasi yang mampu menggambarkan kondisi real time menyangkut kelautan dan perikanan.
Pentingnya solusi yang terintegrasi berupa e-Ocean Fisheries Goverment. Yakni berupa sistem informasi tentang kelautan dan perikanan yang berbasis SIG ( Sistem Informasi Geografis ) dengan kemampuan businees inteligent serta memiliki keandalan interoperabilitas sehingga bisa berbagi informasi secara luas. Selain itu berbagai database informasi perikanan global dapat diakses. Seperti contohnya FIGIS (fisheris global information system) yang menyediakan berbagai informasi seperti statistik perikanan, peta sebaran ikan menurut spesies, issue dan topik perikanan aktual, budidaya, perikanan laut dan teknologi penangkapan. Data tersebut tersedia kapan dan dimana saja kita perlukan. Selain itu badan PBB FAO juga telah menyediakan data dan informasi penting tentang bagaimana profil perikanan di suatu negara dapat dipilih dengan mudah melalui situsnya.
Pada prinsipnya pengembangan e-Ocean Fisheries Goverment merupakan sistem informasi nasional yang berkemampuan inteligensi sehingga pelaksanaan program dan tata kelola sumber daya kelautan dan perikanan akan lebih efektif. Sistem memiliki konten dari berbagai aspek, dari aspek ekologi, ekonomi kelautan, masalah sosial wilayah pesisir hingga tata kelola pulau-pulau kecil. Sistem harus mudah  diakses, mudah  diupdate  setiap  saat,  mudah  dipantau, sekaligus bisa berfungsi sebagai Sistem Informasi Ekosistem Nasional yang pada saat ini telah menjadi isu penting dunia. e-Ocean Fisheries Government bertujuan untuk memenuhi informasi yang lengkap tentang kondisi kelautan nasional, baik dari sisi sumber daya laut, keadaan perairan, cuaca, kejadian penting di laut (accident maupun incident), tanda-tanda navigasi laut yang sangat membantu bagi kapal berlayar di lautan kita, dan segala informasi mengenai laut lainnya. Selain itu berbagai data antar departemen bisa dipertukarkan secara mudah. Misalnya data untuk kebutuhan deteksi dan pemberanatsan aktifitas illegal fisheris antara lain berupa track kapal ikan (posisi, kecepatan, heading), Database SIPI, SIKPI (Identitas Pemilik, Perusahaan, Ukuran kapal, jenis alat tangkap, tanggal kadaluarsa ijin), Database log book (jenis ikan, lokasi), Database parameter biologi laut (klorofil, upwelling), Database batas WPP.
Dalam kegiatan penangkapan ikan, pertanyaan klasik yang sering kali mencuat adalah dimana ikan di laut berada dan kapan bisa ditangkap dalam jumlah yang cukup besar. Pertanyaan penting itu perlu dicari solusinya. Apalagi usaha penangkapan dengan mencari daerah habitat ikan yang tidak menentu (asal-asalan) menimbulkan resiko tinggi, yaitu pemborosan BBM, buang-buang waktu dan tenaga nelayan. Dengan mengetahui area dimana ikan bisa ditangkap dalam jumlah yang besar tentunya akan menghemat biaya operasi penangkapan. Salah satu alternatif yang menawarkan solusi terbaik adalah mengkombinasikan kemampuan SIG dan penginderaan jauh (inderaja) kelautan. Dengan teknologi inderaja faktor-faktor lingkungan laut yang mempengaruhi distribusi, migrasi dan kelimpahan ikan dapat diperoleh secara berkala, cepat dan dengan cakupan area yang luas. Faktor-faktor lingkungan tersebut antara lain menyangkut suhu permukaan laut (SST), tingkat konsentrasi klorofil, perbedaan tinggi permukaan laut, arah dan kecepatan arus dan tingkat produktivitas primer. Ikan dengan mobilitasnya yang tinggi akan lebih mudah dilacak di suatu area melalui sistem teknologi informasi, hal ini dikarenakan ikan cenderung berkumpul pada kondisi lingkungan tertentu seperti arus pusaran dan daerah front gradient pertemuan dua massa air yang berbeda baik itu salinitas dan suhu.
Pengetahuan dasar yang dipakai sebagai basis sistem informasi adalah melakukan pengkajian hubungan antara spesies ikan dan faktor lingkungan di sekelilingnya. Dari hasil kajian tersebut akan diperoleh indikator oseanografi yang cocok untuk ikan tertentu. Selanjutnya output yang didapatkan dari indikator oseanografi yang bersesuaian dengan distribusi dan kelimpahan ikan dipetakan dengan teknologi SIG. Data indikator oseanografi yang cocok untuk ikan perlu diintegrasikan dengan berbagai layer pada SIG karena ikan sangat mungkin merespon bukan hanya pada satu parameter lingkungan saja, tapi berbagai parameter yang saling berkaitan. Dengan kombinasi SIG, inderaja dan data lapangan akan memberikan banyak informasi spasial misalnya dimana posisi ikan banyak tertangkap, berapa jaraknya antara fishing base dan fishing ground yang produktif serta kapan musim panen ikan yang paling efektif.
Sebagai gambaran signifikansi penggunaan SIG adalah kegiatan atau proyek penangkapan ikan tuna di laut Pasific. Dalam proyek itu pada prinsipnya ada dua database (satelit dan perikanan tuna) lalu dikombinasikan dalam mengembangkan spasial analisis daerah penangkapan ikan tuna. Biasanya ada empat layer data yang diintegrasikan yaitu suhu permukaan laut (NOAA/AVHRR), tingkat konsentrasi klorofil (SeaWiFS), perbedaan tinggi permukaan air laut (SSHA) dan eddy kinetik energi (EKE) (AVISO). Parameter pertama dipakai karena berhubungan dengan kesesuaian kondisi fisiologi ikan dan thermoregulasi untuk ikan tuna; sedangkan parameter yang kedua karena dapat menjelaskan tingkat produktifitas perairan yang berhubungan dengan kelimpahan makanan ikan; sementara parameter yang ketiga berhubungan dengan kondisi sirkulasi air daerah yang subur seperti eddy dan upwelling; dan parameter terakhir berhubungan dengan indeks untuk melihat daerah subur dan kekuatan arus yang mungkin mempengaruhi distribusi ikan. Data penangkapan ikan tuna diplot pada peta lingkungan yang dibangkitkan dari citra satelit.
Setiap spesies ikan mempunyai karakteristik oseanografi kesukaannya masing-masing dan cenderung menempati daerah tertentu yang bisa dipelajari atau dibuat permodelannya. Hal tersebut bisa dilakukan dengan pendekatan teknologi SIG. Database mestinya menjadi isu penting dalam mengembangkan produksi perikanan tangkap di negeri ini yang kondisinya saat ini sedang stagnan. Database tersebut juga sangat penting untuk mengetahui secara persis berapa sebenarnya potensi stok ikan yang kita miliki. Dan dimana saja stok ikan tersebut bisa ditangkap dan kapan bisa dipanen secara melimpah.
Indonesia merupakan negara maritim (kepulauan) terbesar di dunia karena sebagian dari wilayah kedaulatan Republik Indonesia adalah laut, dan “Nenek  Moyangku Seorang Pelaut” bukan hanya slogan belaka. Perairan Indonesia  memiliki banyak  potensi dari sumberdaya alam, mineral, kekayaan hayati dan keanekaragaman penghuni dasar lautnya. Tak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian di sektor kelautan. Para nelayan memanfaatkan kekayaan bawah laut Indonesia sebagai sumber mata pencahariannya. Akan tetapi selama dekade ini, nelayan tidak bisa memaksimalkan hasil tangkapannya dikarenakan masih minimnya teknologi yang digunakan. Sehingga membuat tingkat akurasi rendah dalam memprediksi keberadaan ikan.
Fisherman Live Tools (FELITO) merupakan sebuah sistem yang terintegrasi dimana alat ini bertujuan untuk mengoptimalkan hasil tangkapan ikan, efisiensi waktu dan biaya, serta mengurangi kecelakaan kerja. Langkah-langkah yang perlu dilakukan diantaranya sebagai berikut :
a)      Memasang sensor pendeteksi arah angin dan kecepatan angin di setiap pantai,
b)      Memasang sensor untuk mengukur ketinggian air laut, serta
c)      Memasang sensor dibeberapa titik bawah laut untuk mengetahui (mendeteksi) keberadaan ikan.
Dari beberapa sensor, kemudian dikumpulkan dalam satu sistem yang terintegrasi dengan komputer. Sistem tersebut berfungsi untuk memberikan informasi kepada nelayan tentang cuaca dan ketinggian ombak, waktu yang tepat untuk menangkap ikan, serta arah dan posisi keberadaan ikan. Dengan adanya informasi dan tingkat akurasi yang tinggi, diharapkan dapat memaksimalkan hasil tangkapan ikan, efisiensi waktu dan biaya serta mengurangi tingkat kecelakaan kerja.
Fisherman Live Tools (FELITO) harus direalisasikan oleh pemerintah pusat maupun daerah dan bekerjasama dengan perusahaan IT terkemuka di dunia sepertiInternational Business Machines (IBM) yang sudah berpengalaman dibidangnya. Hal tersebut bermanfaat untuk para nelayan Indonesia yang notabene tingkat penghasilannya jauh dibawah standar.  Dengan Fisherman Live Tools (FELITO) dapat meningkatkan kesejahteraan hidup para nelayan. Keuntungan bagi Indonesia sendiri akan mampu menghasilkan tingkat ekspor ikan yang tinggi, sehingga menghasilkan devisa bagi Indonesia dan akan berdampak positif untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia.

 Manfaat SIG dalam Berbagai Bidang:

1. Manfaat Sig Dalam Inventarisasi Sumber Daya Alam
Pembangunan fisik dan sosial di Indonesia terus ditingkatkan sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya kehidupan yang serba kompleks. Perkembangan tersebut mendorong perlunya informasi yang rinci tentang data sumber daya alam, yang mungkin dapat dikembangkan. Data aneka sumber daya alam hasil penelitian dijadikan modal sebagai bahan baku untuk perencanaan pembangunan. Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alam adalah sebagai berikut:
• Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.
• Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya: kawasan lahan potensial dan lahan kritis, kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak, kawasan lahan pertanian dan perkebunan, pemanfaatan perubahan penggunaan lahan.
• Untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya: memantau luas wilayah bencana alam, pencegahan terjadinya bencana alam di masa datang, menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencan
.
2. Manfaat SIG dalam Perencanaan Pola Pembangunan
SIG tidak hanya penting bagi pakar geografi, tetapi juga bagi pakar perencana pembangunan dan perencana penataan ruang. Perencana atau penata ruang dengan berpola SIG tidak hanya melihat dari sudut lingkungan fisik saja, tetapi juga lingkungan sosial, ekonomi dan kependudukan. Dalam penataan ruang, SIG bermanfaat sebagai acuan perencanaan pembangunan, agar pembangunan dapat terencana lebih awal dan tidak tumbuh semrawut (tidak teratur) serta tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.

3. Manfaat SIG dalam Bidang Sosial
Selain dalam inventarisasi sumber daya alam dan perencanaan pola pembangunan, SIG juga dapat dimanfaatkan dalam bidang sosial. Dalam bidang sosial SIG dapat dimanfaatkan pada hal-hal berikut:
a) Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.
b) Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya.
c)  Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
d) Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan.
e) Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran.

C. Manfaat Pengindraan Jauh Dalam Berbagai Bidang
1.      Bidang Kehutanan
Bidang kehutanan berkenaan dengan pengelolaan hutan untuk kayu termasuk perencanaan pengambilan hasil kayu, pemantauan penebangan dan penghutanan kembali, pengelolaandan pencacahan margasatwa, inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan, rekreasi,dan pengawasan kebakaran. Kondisi fisik hutan sangat rentan terhadap bahaya kebakaran maka penggunaan citra inframerah akan sangat membantu dalam penyediaan data dan informasi dalam rangka monitoring perubahan temperatur secara kontinu dengan aspek geografis yang cukup memadai sehingga implementasi di lapangan dapat dilakukan dengan sangat mudah dan cepat.

2. Bidang Penggunaan Lahan
Inventarisasi penggunaan lahan penting dilakukan untuk mengetahui apakah pemetaan lahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan potensi ataupun daya dukungnya. Penggunaan lahan yang sesuai memperoleh hasil yang baik, tetapi lambat laun hasil yang diperoleh akan menurun sejalan dengan menurunnya potensi dan daya dukung lahan tersebut. Integrasi teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu bentuk yang potensial dalam penyusunan arahan fungsi penggunaan lahan. Dasar penggunaan lahan dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan penelitian, perencanaan, dan pengembangan wilayah. Contohnya penggunaan lahan untuk usaha pertanian atau budidaya permukiman.

3. Bidang Pembuatan Peta
Peta citra merupakan citra yang telah bereferensi geografis sehingga dapat dianggap sebagai peta. Informasi spasial yang disajikan dalam peta citra merupakan data raster yang bersumber dari hasil perekaman citra satelit sumber alam secara kontinu. Peta citra memberikan semua informasi yang terekam pada bumi tanpa adanya generalisasi.
Peranan peta citra (space map) dimasa mendatang akan menjadi penting sebagai upaya untuk mempercepat ketersediaan dan penentuan kebutuhan peta dasar yang memang belum dapat meliput seluruh wilayah nasional pada skala global dengan informasi terbaru (up to date). Peta citra mempunyai keunggulan informasi terhadap peta biasa. Hal ini disebabkan karena citra merupakan gambaran nyata di permukaan bumi, sedangkan peta biasa dibuat berdasarkan generalisasi dan seleksi bentang alam ataupun buatan manusia. Contohnya peta dasar dan peta tanah

4. Bidang Meteorologi 
Manfaat penginderaan jauh di bidang meteorologi adalah sebagai berikut.
a) Mengamati iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat perawanan dan kandungan air dalam udara.
b) Membantu analisis cuaca dan peramalan/prediksi dengan cara menentukan daerah tekanan tinggi dan tekanan rendah serta daerah hujan badai dan siklon.
c) Mengamati sistem/pola angin permukaan.
d) Melakukan pemodelan meteorologi dan set data klimatologi.


5. Bidang Oseanografi (Seasat)
Manfaat penginderaan jauh di bidang oseanografi (kelautan) adalah sebagai berikut.
a) Mengamati sifat fisis laut, seperti suhu permukaan, arus permukaan, dan salinitas sinar tampak (0-200 m).
b) Mengamati pasang surut dan gelombang laut (tinggi, arah, dan frekwensi).
c) Mencari lokasi upwelling, singking dan distribusi suhu permukaan.
d) Melakukan studi perubahan pantai, erosi, dan sedimentasi (LANDSAT dan SPOT). 

4. Bidang Hidrologi (Landsat/Ers, Spot)
Manfaat penginderaan jauh di bidang hidrologi adalah sebagai berikut.
a) Pemantauan daerah aliran sungai dan konservasi sungai. 
b) Pemetaan sungai dan studi sedimentasi sungai. 
c) Pemantauan luas daerah intensitas banjir.

5. Bidang Geofisika, Geologi, Geodesi, Dan Lingkungan 
Manfaat penginderaan jauh di bidang geofisika, geologi, dan geodesi adalah sebagai berikut :
a) Melakukan pemetaan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat terbang dan menggunakan aplikasi GIS.
b) Menentukan struktur geologi dan macam batuan.
c) Melakukan pemantauan daerah bencana (kebakaran), pemantauan aktivitas gunung berapi, dan pemantauan persebaran debu vulkanik.
d) Melakukan pemantauan distribusi sumber daya alam, seperti hutan (lokasi, macam, kepadatan, dan perusakan), bahan tambang (uranium, emas, minyak bumi, dan batu bara).
e) Melakukan pemantauan pencemaran laut dan lapisan minyak di laut.
f) Melakukan pemantauan pencemaran udara dan pencemaran laut.

Manfaat Internet di Dunia Kelautan/ Perikanan
»        Untuk menggali potensi-potensi laut yang bermanfaat bagi manusia. 
»        Mendorong pengetahuan umum masyarakat nelayan. 
»        Memperluas kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat pesisir. 
»        Telah mampu membina ekonomi masyarakat pesisir di daerah yang sulit dijangkau oleh masyarakat.
»        Membantu dalam penyediaan informasi tentang sarana nelayan

Karakteritik daripada system SIG antara lain terdiri atas: organisai system, integritas, interaksi, interpendensi, tujuan utama (main object). Organisasi sistem berisi tahapan-tahapan system organisasi. Tahapan tersebut pada dasarnya mengumpulkan element-element untuk dibuat menjadi subsistem, yang masing-masing membentuk organisasi untuk memudahkan dan memberikan kejelasan pengeksekusian wewenang antara pimpinan dan bawahan dalm menyelesaikan tugas-tugas pada subsitem tesebutu. Dengan adanya pengorganisasian diharapkan tiap-tipa subsistem dapat bekerja dengan focus serta meminimalisir ketidak akuratan data.

Kesimpulan
A.  Teknologi Informasi Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Teknologi informasi mempunyai tiga peranan pokok:
1.                   Instrumen dalam mengoptimalkan proses pembangunan, yaitu dengan memberikan dukungan terhadap manajemen dan pelayanan kepada masyarakat.
2.                   Produk dan jasa teknologi informasi merupakan komoditas yang mampu memberikan peningkatan pendapatan baik bagi perorangan, dunia usaha dan bahkan negara dalam bentuk devisa hasil eksport jasa dan produk industry telematika.
3.                   Teknologi informasi bisa menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa, melalui pengembangan sistem informasi yang menghubungkan semua institusi dan area seluruh wilayah nusantara.
Kesadaran pentingnya Teknologi Komunikasi dan Informasi yang biasanya disebut ICT (Information and Communication Technologi), bukan hanya monopoli kalangan pengusaha besar saja tetapi juga bertumbuh di kalangan pengusaha kecil dan kekuatan-kekuatan masyarakat lain, seperti Koperasi, Kelompok Tani, dan Masyarakat biasa. ICT diyakini berperan penting dalam pengembangan bisnis, kelembagaan organisasi, dan juga mampu mendorong percepatan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat.

B.  Fisherman Live Tools (FELITO) merupakan sebuah sistem yang terintegrasi dimana alat ini bertujuan untuk mengoptimalkan hasil tangkapan ikan, efisiensi waktu dan biaya, serta mengurangi kecelakaan kerja. Langkah-langkah yang perlu dilakukan diantaranya sebagai berikut ;
a)      Memasang sensor pendeteksi arah angin dan kecepatan angin di setiap pantai
b)      Memasang sensor untuk mengukur ketinggian air laut
c)      Memasang sensor dibeberapa titik bawah laut untuk mengetahui (mendeteksi) keberadaan ikan.
Dari beberapa sensor, kemudian dikumpulkan dalam satu sistem yang terintegrasi dengan komputer. Sistem tersebut berfungsi untuk memberikan informasi kepada nelayan tentang cuaca dan ketinggian ombak, waktu yang tepat untuk menangkap ikan, serta arah dan posisi keberadaan ikan. Dengan adanya informasi dan tingkat akurasi yang tinggi, diharapkan dapat memaksimalkan hasil tangkapan ikan, efisiensi waktu dan biaya serta mengurangi tingkat kecelakaan kerja.



Saran
1.      Dunia Pertanian/perkebunan hendaknya dapat memanfaatkan Teknologi Informasi secara optimal agar hasilnya juga memuaskan terutama bagi para petani.
2.      Fisherman Live Tools (FELITO) harus direalisasikan oleh pemerintah pusat maupun daerah dan bekerjasama dengan perusahaan IT terkemuka di dunia sepertiInternational Business Machines (IBM) yang sudah berpengalaman dibidangnya. Hal tersebut bermanfaat untuk para nelayan Indonesia yang notabene tingkat penghasilannya jauh dibawah standar.  Dengan Fisherman Live Tools (FELITO) dapat meningkatkan kesejahteraan hidup para nelayan. Keuntungan bagi Indonesia sendiri akan mampu menghasilkan tingkat ekspor ikan yang tinggi, sehingga menghasilkan devisa bagi Indonesia dan akan berdampak positif untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia.


Sabtu, 29 Maret 2014

Pulauku Pulau Sebatik

Pulau Sebatik adalah sebuah pulau di sebelah timur laut Kalimantan. Pulau ini secara administratif dibagi menjadi dua bagian. Di bagian utaranya merupakan wilayah negara bagian Sabah, Malaysia dan di bagian selatannya merupakan wilayah Indonesia yang merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia.
Sebatik adalah salah satu tempat di mana terjadi pertempuran hebat antara pasukan Indonesia dan Malaysia saat terjadinya "Konfrontasi".


Di sebelah barat pulau ini terdapat Pulau Nunukan, sedangkan di seberang utara terdapat Kota Tawau, yang sudah berada di negara bagian Sabah, Malaysia.
Pulau sebatik memiliki wilayah yang terbagi menjadi 2 bagian, sebagian merupakan daerah wilayah Indonesia dan sebagian masuk wilayah Malaysia. Pulau Sebatik termasuk dalam wilayah administratif Kecamatan Sebatik, yaitu kecamatan paling timur di kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Timur. Kecamatan Sebatik terdiri dari empat desa, yaitu Tanjung Karang, Pancang, Sungai Nyamuk Tanjung Aru dan Setabu. Pulau ini secara umum beriklim panas dengan suhu udara rata-rata 27,8°C, suhu terendah 22,9°C pada bulan agustus dan tertinggi 33,0°C pada bulan April. Pulau ini merupakan salah satu pulau terluar yang menjadi prioritas utama pembangunan karena perbatasan langsung dengan negara tetangga. Program utama yang perlu dilakukan di Pulau Sebatik antara lain adalah pembangunan sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan pariwisata serta peningkatan hukum dan pengawasan keamanan.